Masa Kerajaan Majapahit, Berkembang Agama Hindu Syiwa dan Budha

0
Istimewa.


DOLOE,bangnoer.my.id - Pada masa Kerajaan Majapahit berkembang agama Hindu Syiwa dan Buddha. 


Kedua umat beragama itu memiliki toleransi yang besar sehingga tercipta kerukunan umat beragama yang baik.


Raja Hayam Wuruk beragama Syiwa, sedangkan Gajah Mada beragama Buddha.


Namun, mereka dapat bekerja sama dengan baik. Rakyat ikut meneladaninya, bahkan Empu Tantular menyatakan bahwa kedua agama itu merupakan satu kesatuan yang disebut Syiwa–Buddha.


Hal itu ditegaskan lagi dalam Kitab Sutasoma dengan kalimat  Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa. 


Artinya, walaupun beraneka ragam, tetap dalam satu kesatuan, tidak ada agama yang mendua. Urusan keagamaan diserahkan kepada pejabat tinggi yang disebut Dharmmaddhyaksa.


Jabatan itu dibagi dua, yaitu Dharmmaddhyaksa Ring Kasaiwan untuk urusan agama Syiwa dan Dharmmaddhyaksa Ring Kasogatanuntuk urusan agama Buddha.


Kedua pejabat itu dibantu oleh sejumlah pejabat keagamaan yang disebut dharmmaupatti.


Pejabat itu, pada zaman  Hayam Wurukyang terkenal ada tujuh orang yang disebut sang upatti sapta.


Di samping sebagai pejabat keagamaan, para upatti juga dikenal sebagai kelompok cendekiawan atau pujangga.


Misalnya, Empu Prapanca adalah seorang Dharmmaddhyaksa dan juga seorang pujangga besar dengan kitabnya Negarakertagama.

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*