Kaum Abangan Dimasa Dulu, Kapan Mereka Ada

0
Istimewa.


DOLOE,bangnoer.my.id - Golongan abangan oleh analisis sosio-politik masyarakat Jawa, sering disebutkan sebagai kategori yang penting dan yang “primordial” (yaitu, yang tetap ada dan berakar jauh di zaman dulu). 


Hal itu sudah banyak diketahui khalayak bahwa golongan abangan merupakan golongan masyarakat Jawa yang menganut agama Islam secara terbatas saja.


Dilansir dari berbagai sumber kaum abangan ini dulunya merupakan muslim yang “nominal” saja. 


Namun, bagaimana dan kapan golongan itu berkembang dalam masyarakat Jawa. 


Istilah abangan dan bagaimana sejarah sepanjang waktu golongan itu, maka isu penting itu hanya bisa dilacak melalui sumber-sumber sejarah, sebuah penelitian yang mungkin agak mengejutkan hasilnya.


Berdasar pandangan Clifford Geertz cum suis, yang berdasarkan penelitian antropologis mereka di daerah Kediri pada 1950-an. 


Dalam buku terkenalnya The Religion of Java (1960), Geertz menggambarkan abangan sebagai mayoritas dalam masyarakat, yang terdiri dari orang biasa, terutama petani yang berhubungan dengan dunia kedesaan. 


Sedangkan golongan priyayi berhubungan dengan dunia pemerintah dan orang santri aktif dalam dunia pasar dan perdagangan.


Menurut Geertz, kebudayaan abangan terutama terpengaruh oleh animisime, priyayi oleh Hindu-Budhaisme dan hanyalah santri yang paling terpengaruh oleh Islam. 


Dari permulaan ada kritik yang dilontarkan terhadap trikotomi itu. Akan tetapi, baik konsep Geertz maupun kritik terhadapnya, sebetulnya terbatas karena tidak berdasarkan pengetahuan sejarah. 


Pada saat itu, penelitian mengenai sejarah sosial-politik masyarakat Jawa masih sedikit sekali dan kurang memuaskan.


Sumber: dari berbagai sumber (Istimewa)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*